BT - Banyumas - Toyibin (50), meninggal setelah terjatuh dari pohon kepala setinggi 17 meter saat menyadap nira untuk bahan pembuatan gula kelapa. Batang pelepah kelapa tempat korban berpegangan patah sehingga dia terjun bebas dari ketinggian.
Korban adalah warga RT 05 RW 09 Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Dia mengalami naas pada Sabtu (14/10/2017). Kecelakaan bermula ketika korban melakukan aktivitas hariannya sebagai penyadap nira kelapa. Saat itu dia hendak menyingkirkan pelepah tua bergelantungan pada pohon. Namun saat pelepah temoat dia berpegangan patah.
Warga dan keluarganya langsung memanggil bidan desa untuk mengecek korban seteklah terjatuh. "Namun saat dicek korban sudah meninggal dunia," ucap Bidan Desa Pageraji, Fajar Riyani.
Penyadap nira merupakan ujung tombak pembuatan gula kelapa atau gula merah. Pekerjaan ini sangat beresiko karena harus memanjat pohon yang cukup tinggi. Apalagi di musim hujan yang membuat batang menjadi lebih licin.
Kasus Kecelakaan kerja yang dialami penyadap nira kelapa di Banyumas, selama ini tergolong cukup tinggi. Berdasarkan data di Bagian Kesra Setda Banyumas, sepanjang 2016 jumlah kecelakaan kerja terjatuh dari pohon yang dialami penyadap mencapai 119 kasus. 34 orang di antaranya meninggal dunia, sedangkan sisanya mengalami luka-luka aatau cacat permanen.