Senin, 23 Oktober 2017

Menggulas Kembali 6 Fakta Gembong Narkoba " El Chapo " Yang Paling Gila



BT - MEXICO CITY - Joaquin ‘El Chapo’ Guzman, gembong narkoba paling berbahaya asal Meksiko telah jadi pemberitaan media-media dunia. Dia telah melarikan diri dari penjara dengan keamanan superketat di Meksiko.

Hebatnya, dia melarikan diri melalui terowongan besar dan nyaris tidak terdeteksi. Siapa sejatinya El Chapo? Sindonews.com, pada Selasa (14/7/2015), mengulas sosok gembong narkoba ini dengan enam  fakta “tergila” tentang dirinya.

Dia terlahir dengan nama asli Joaquín Archivaldo Guzmán Loera. Tapi, dia memiliki sejumlah nama alias, di antaranya, El Chapo, Chapo Guzman, El Rapido. Tanggal kelahirannya ada dua versi, 4 April 1957 dan 25 Desember 1954. Alamatnya tercatat sebagai warga Sinaloa, Mexico.

Ada enam fakta mengejutkan tentang sosok gembong narkoba paling berbahaya ini. Berikut rinciannya;

1. Buta huruf 

El Chapo meninggalkan bangku sekolah pada usia delapan tahun. Dia lahir dari keluarga petani miskin di Desa La Tuna, kaki bukit Sierra. Sejak putus sekolah, dia bekerja dengan ayahnya sebagai pemetik jeruk. Tapi, dia dan ayahnya juga memiliki pekerjaan sampingan sebagai penggarap ladang opium.

Meninggalkan bangku sekolah di usia delapan tahun, El Chapo tidak bisa baca tulis alias buta huruf. Pada usia 15 tahun, dia mulai menjual kokain dengan tangannya sendiri. Dari usaha jual narkoba itu, dia kemudian jadi tulang punggung keluarga.

Pada 1980-an, Chapo Guzman direkrut oleh bos kartel narkoba Guadalajara, Miguel Angel Felix Gallardo, yang dikenal sebagai “Godfather” kartel narkoba Meksiko modern. Pekerjaan Guzman adalah untuk menghubungi para pengedar narkoba di kota-kota Kolombia seperti Medellin dan Barranquilla. Dari pekerjaan inilah, El Chapo berhasil membangun jaringan penyeludup narkoba besar hingga ke Amerika Serikat, Eropa dan Asia.

 
Sejak terjun di bisnis narkoba, El Chapo merintis karir di organisasi kartel narkoba Guadalajara. Setelah menempati posisi teratas di geng kartel narkoba Guadalajara, dia menampilkan dirinya sebagai dalang kriminal seperkuasa.
 
Salah satu mantan rekannya yang diadili, menggambarkan soso Guzman yang obsesif dan pemimpin kejam. Namun, Guzman juga dikenal sebagai negosiator ulang dalam bisnis narkoba, di mana dia pernah bernegosiasi sendirian untuk pengiriman narkoba ke Amerika Serikat (AS).

 
Kemampuan El Chapo untuk menyelinapkan kokain, heroin dan ganja dalam jumlah berton-ton ke AS tidak hanya membuatnya menjadi salah satu orang paling diburu di Meksiko dan AS. Tapi, bisnis itu membuatnya menjadi salah satu bandar narkoba paling kaya dalam sejarah.
 
Pada tahun 2009, El Chapo Guzman masuk daftar salah satu miliarder dunia versi majalah Forbes. Pada 2013, dia diyakini telah menghabiskan banyak kekayaannya untuk mencari perlindungan. Tapi, jumlah kekayaan yang sebenarnya dari gembong narkoba ini tidak ada yang pernah bisa mendeteksi.
 
Tapi, dia tetap masuk daftar miliarder versi Forbes yang berdampingan dengan miliarder-miliarder kuat dunia, di atas peringkat Presiden Prancis dan Venezuela.


 
Siapa sangka, gembong narkoba El Chapo bisa bersanding dengan Ratu Kecantikan di Meksiko, Emma Coronel pada 2007. Sejak menikahi Coronel, mereka memiliki dua anak gadis kembar. Pernikahannya dengan sang Ratu Kecantikan digelar supermewah, bahkan para pejabat polisi menjadi tamu undangan.
 
El Chapo tumbuh dengan keluarganya dan dikenal memiliki hubungan sengit dengan ayahnya. Dia telah mengalahkan semua saudaranya. Tapi, El Chapo merupakan pemuja ibudanya, yang seorang pemeluk Katolik yang taat. Sosok ibundanya, kerap mempengaruhi setiap keputusan besar yang diambil gembong narkoba paling berbahaya di dunia ini.
 
Meski menikah dengan dengan Ratu Kecantikan di Meksiko, El Chapo dikenal memiliki banyak pacar. Pada tahun 2008, salah satu kekasihnya, Zulema Hernandez, ditemukan tewas di bagasi mobil. Tubuh korban diukir dengan huruf “Z

 
El Chapo Guzman adalah orang pertama yang diberi julukan “Public Enemy Number 1”, sebuah julukan yang pernah diberikan kepada bos mafia terlarang di AS, Al Capone. Dia sudah kerap keluar masuk penjara.
 
Setelah kematian pendiri al-Qaeda, Osama bin Laden pada tanggal 2 Mei 2011, El Chapo Guzmán menjadi buron utama FBI dan Interpol. Gedung Putih menginginkan agar El Chapo ditangkap untuk diadili.
 
Geng narkoba yang dipimpin El Chapo telah terlibat dalam perang antar-geng narkoba termasuk dengan geng kartel narkoba Zetas, yang menewaskan sekitar 100 ribu orang. Bahkan muncul laporan, ada kejadian paling kejam dalam persaingan antar-geng narkoba itu, di mana istri pesaing dipenggal kepalanya kemudian dimasukkan dalam kardus dan dikirim ke rumah sang musuh.
 
Ada juga laporan, bahwa geng El Chapo Guzman melemparkan anak-anak dari jembatan dan menembak kepala si penyelundup narkoba jika kiriman narkoban telat.

 
El Chapo melarikan diri dari penjara Altiplano, penjara dengan keamanan superketat di Meksiko. Dia kabur pada Sabtu malam melalui terowongan besar. Pemerintah Meksiko telah menawarkan hadiah 60 juta peso atau sekitar Rp50,7 miliar untuk memburu gembong narkoba berbahaya ini.
 
Kaburnya El Chapo diduga kuat melibatkan “orang dalam” penjara. Praktik kolusi itu diungkap Menteri Dalam Negeri Meskiko, Miguel Angel Osorio Chong, pada hari Senin (14/7/2015). ”Tidak akan ada istirahat bagi si kriminal ini,” kata Osorio Chong dalam konferensi pers di Mexico City, seperti dikutip Reuters.
 
Sedangkan tawaran hadiah hingga sekitar Rp50, 7 miliar itu disampaikan Jaksa Meskiko, Jenderal Arely Gomez. Hadiah itu, kata dia, akan diberikan kepada semua pihak yang memberikan informasi yang mengarah pada penangkap El Chapo.
 
Kaburnya El Chapo dari penjara merupakan yang kedua kali dalam 14 tahun. Larinya bos kartel narkoba ini telah membuat malu Presiden Enrique Pena Nieto. Tentara dan polisi telah dikerahkan besar-besaran untuk memburu El Chapo. Sedangkan 30 pegawai penjara telah diinterogasi, temasuk sipir karena dicurigai terlibat dalam pelarian El Chapo.