BT - Suara bel mengagetkanku saat sedang santai
nonton TV dirumah paman dan bibiku.Ini adalah hari keduaqu di Yogya dalam
rangka persiapan test masuk perguruan tinggi di kota tsb. Dgn malas2an aqupun
membukakan pintu,
Woyyy…. Ray!! kok gak ngomong2 sih dateng ke Yogya, aqu juga kangen tau..!!”
sosok cantik yg memberondongku dgn kata2nya yg bawel itu adalah Anjani, anak
dari salah satu pamanku di Yogya. Anjani ini memiliki wajah yg cantik agak oval, dgn
hidung mancung dan kulit putih bersih. Tingginya sekitar 165cm dgn body proporsional
aduhai dan ukuran bemper depan lumayan…yaaahhh 34B deh kira2. Dibelakang Anjani
ada 2 lagi sepupuku yg juga gk kalah cantik yaitu Rani 160cm / 34B dan Anis adiknya
yg memiliki tubuh lebih tinggi mungkin hampir 170cm dgn buah dada kira2 seukuran
lah dgn kakaknya.
“Iya nih Ray, kenapa juga kamu gak ngabarin kita2? mang kamu cuma kangen sama
Widya saja ya? Awas ya kamu..” Rani menimpali ocehan Anjani padaqu.
“Iya, rencananya aqu hari ini mo jalan ke tempat kalian bareng Widya, tapi tadi pagi
kata Widya kalian ber 3 malah mo kesini. Ya telah tak tunggu saja disini. Sama aja toh…
weeekk” sahutku cuek.
“Hayo buruan masuk, Widya masih tidur tuh kayaknya..” ajakku kepada mereka.
Anjani dan Rani saat itu seusia dgnku (18 tahun) dan sama2 baru lulus SMU, sementara
Anis 2 tahun lebih muda dan baru naik ke kelas 2 SMU.
Ketiga sepupuku inipun kemudian masuk ke dalam rumah. Aqu mengikuti mereka
dari belakang sambil senyum2 sendiri melihat kecantikan ke 3 sepupuku yg telah 3
tahun tak bertemu ini. Ternyata hanya 3 tahun telah lebih dari cukup untuk
membentuk 3 remaja ingusan menjadi sosok2 wanita yg cantik dan sangat menawan
seperti mereka.
Anjani, dgn rambut lurus sebahu dan mengenakan kaos santai dan rok mini benar2
sangat membuatku penasaran, apakah dia senakal Widya sang empunya rumah ini yg
semalam baru saja bercinta dgnku. Sementara Rani dan Anis berpakaian lebih sopan
dgn kemeja dan celana jeans panjang tapi tetap saja lekuk2 tubuh mereka membuat
Ray juniorku bangun diam2 dalam sangkarnya.
Tak lama kemudian, Widya keluar dari kamarnya. Nampaknya dia baru saja mandi.
Dgn hanya memakai kaos model U Can See (my body).. dan celana batik kondor yg
pendek banget. Dgn gaya cueknya dia menyapa ketiga bidadari lainnya ini…
“Weyy… wess do theko toh? sorry, aqu bar adhus..hehe” (Weyy… dah pada dateng
ya? Sorry, aqu baru aja selesai mandi)… gitu kira2 translatenya.
Pagi menjelang siang itupun kami habiskan dgn bercanda ria sambil mengenang
hal-hal konyol yg dulu sering kami laqukan bersama-sama saat masih kecil. Kami
berlima ini memang dari kecil akrab sekali mungkin karena kami semua seumuran.
Sementara sepupu-sepupuku yg lain rata2 berusia 4-5 tahun lebih tua, bahkan ada
yg berusia 15 tahun lebih tua dariku.
Sekitar pukul 15.00 Rani dan Anis pamit karena mereka katanya ada acara lagi dgn
kawan2nya. Tinggallah aqu, Anjani dan Widya.
“Hehh… Win, kamu tu semalam cuma berdua sama si Ray? Pakde budhe lagi ke Magelang kan? tanya Anjani menyelidik.
“Ho oh… untung ada Ray, kalo nggak malah sendirian toh aqu?” jawab Widya.
“hehehe… Ray, kamu ngaqu aja deh semalam ngapain aja sama si Widya?”
duuuhhhhhh…. aqu benar2 terkejut tiba2 dapat pertanyaan yg to the point seperti itu.
“yeee…. kamu mau tauuuu aja. Rahasia dong ah..” sahutku sambil coba2 memancing
di air keruh. Karena kalau dari gaya bicara dan bahasa tubuhnya, sepertinya Anjani
ini juga gak kalah berpengalaman dibanding Widya dalam urusan Sex.
“Heee… kamu nih yaa… sok rahasia-rahasiaan sama aqu…” katanya sambil mencubit
genit perutku. Aqu bukannya menghindar, malah kutarik aja Anjani dalam pelukanku.
Kemudian kucium dgn cuek pipinya.
“Hehhh… kok malah ngesun aqu toh? dasar ya kamu ini..” katanya manja.
Tapi Anjani gak marah sama sekali, malahan tangan kirinya melingkari pinggangku.
“Win…. pasti kamu semalam ehem..ehem yaaa… aqu kan tau kamu… dah deh
ngaqu aja” tanya Anjani semakin menyelidik.
“hihihi… yo takonen si Ray wae tho Wi. ” Widya menjawab dgn sangat cuek.
Aqu semakin menangkap sinyal2 positif nih. Jangan2 Anjani dan Widya ini memang
saling terbuka masalah sex.
“tuh kan..!!! Ray, kamu semalam ML ya sama Widya”
Deg..!!! kali ini aqu beneran kaget dgn pertanyaan Anjani yg vulgar itu, terutama untuk
seorang wanita Yogya seperti dia.
“hehehe…” aqu hanya menjawab dgn terkekeh.
“Iiiihhh… kamu nih ya, udah deh kalo sama aqu cuek aja. Rahasia terjamin kok… asal….
hihihi”“Asal apa?” tanyaqu…
“Asal aqu juga boleh ikutan nyobain ini…” Sambil tangannya tiba2 memegang kemaluanku
dari luar celana.
“Tuh kan… belum apa2 aja kamu dah konak begini… hahahhaa”
“hahaha… Iya Ray, kalo sama Anjani kita cuek aja kok. Aqu sama dia selalu saling
terbuka masalah sex, yg belum pernah kita laqukan cuma… main ber 3..hahhaa”
fiuwww… aqu terkejut sekaligus gembira dan horny meningkat membaygkan pesta sex
dgn sepupu binal ku.
” Ray… kemaluanmu gede banget sih? kamu ke mak Erot yah?” Tanya Anjani dgn mimik
serius tapi seperti bercanda begitu dgn cueknya dia membuka celana pendekku yg
kebetulan memang gak pake retsleting tapi cuma karet saja.
“Enak aja… ini asli dong…uuhhh, enak banget sih Wi” sahutku sambil melenguh
keenakan karena Anjani dgn santainya langsung mengemut kepala bajaqu.
“Ssssttt…. terus Wi… uhhh sedotan kamu lebih mantep dari vacum cleaner deh…”
Anjani semakin bersemangat mengemut, menjilat dan menyedot2 kemaluanku.
Posisi dia pun saat ini menungging sambil terus mengoralku. Posisi ini semakin
memudahkanku meremas2 susunya yg kenceng banget itu.
Kemudian kulihat Widya mendekati Anjani dari belakang. Dgn santainya dia meloloskan
Rok dan Celana dalam Anjani. Sementara aqu meloloskan kaosnya. Hingga saat itu Anjani
pun telah telanjang bulat di hadapanku dan Widya. Kemudian tanpa kusangka- sangka,
tiba2 Widya berjongkok di belakang Anjani, Widyapun mulai menjilati kemaluan Anjani
yg membuat Anjani semakin menggila mengoralku. Melihat kejadian ini membuatku
semakin bernapsu untuk pesta sex dgn sepupu binal ku hingga hampir meledak orgasmeku
yg pertama. Menyadari ini aqu segera menyetop Anjani dari sepongan mautnya.
Kemudian aqu pun mulai menghisap-hisap putingnya. Anjani pun tiduran terlentang di Sofa.
Aqu mulai mengerjai buah dadanya kiri dan kanan. Putingnya benar2 sempurna… mungil tapi
sangat keras dan berwarna pink muda. Buah dadanya sangat kenyal dan bahkan sedikit lebih
kencang dibanding buah dada Widya. Kemudian jilatankupun mulai bergerak ke arah pusar
dan kemaluannya. Sebelum kujilat kemaluan Anjani, sebelumnya kucium dulu bibir Widya
dgn ganas dan dia pun menyambut dgn tidak kalah liarnya.
Kemudian Widya berdiri dan melucuti semua pakaiannya. Kemudia dia berjalan ke arah
wajah Anjani dan mengangkangi Anjani hingga kemaluannya tepat berada didepan mulut
Anjani. Sementara aqu mulai mengorek2 dan menjilat2 kemaluan Anjani.
Bau kemaluan Anjani ini sungguh harum. Selain itu bulunya benar2 dicukur habis hingga
kemaluan tembem itu kelihatan begitu merah merona. Mendapat serangan dariku Anjani
semakin blingsatan, sementara Widya juga tidak kalah liar sambil terus menekan-nekan
kemaluannya ke wajah Anjani…. Aqu benar benar menikmati pesta sex dgn sepupu binal ku.
“Sssttt…. ooohhh.. Wi… lidahmu penak Wi… terus sedot itilku Wi…” erang Widya.
Kemudian aqupun meminta Anjani untuk menungging. Sementara Widya beringsut dan
berdiri dihadapan Anjani. Aqupun mulai memasukkan kemaluanku ke dalam kemaluan
Anjani yg masih sempit banget…
“Aaahhhh… Rayyy..Edaaannn, pelan-pelan Ray.. kemaluanmu gede banget..” Anjani agak
terkejut ketika kepala kemaluanku mulai memasuki liang surganya. Aqupun mulai
menggenjotnya pelan-pelan…
“ooohhh… Wii… kemaluanmu sesek banget.. hhuufffftt…ooohhh..oohhhh…”
erangku keenakan “Rayy… ooohhh penuh banget Ray…ooohh…ssstt….
genjot terus Ray…aahh…ahhh”
Aqu semakin bersemangat menggenjot Anjani, sementara Widya aqu lihat
mengocok-ngocok kemaluannya dgn jari-jarinya.
Setelah sekitar 10 menit….
“OOOhhh…Raayyyy…aqu keluaarr…. oohh….”
Anjani pun terkulai setelah mengalami orgasme yg Dahsyat. Sementara kemaluanku
seperti tersiram air hangat didalam kemaluannya…. uuhhhh nikmatnya benar2 super
duper dahsyat pesta sex dgn sepupu binal ku.
Kemudian perlahan2 aqu mencabut kemaluanku. Dan berjalan mendekati Widya yg
kelihatan telah sangat menanti kehadiran kemaluan kesaygannya ini. Widyapun
bersandar di dinding, sementara kakinya yg sebelah kanan dinaikkan ke sandaran
kursi. Aqupun sambil memeluknya lalu mulai menancapkan Kemaluanku ke kemaluan
Widya dalam keadaan berdiri.
“Ahhh… Rayy… mantep banget saygg….” erang Widya keenakan sambil mulai menggoyg
pinggulnya. Goygannya ini ternyata memiliki efek yg sangat dahsyat. Kemaluannya terasa
seperti menyedot kemaluanku semakin dalam ke dalam rongga-rongga kemaluannya.
“Ssttt…. kemaluanmu legit banget sayg… aqu pengen entotin kamu terus2an kalo begini”
ucapku sambil mengulum dan menjilat daun telinga Widya.
“Ahh… iya Ray, entotin aja aqu terus Ray…. oohhh, kapan aja kamu mau kamu tinggal
ngomong ke aqu…. oohhaahhh…sstt….oohhh”
Widya semakin menikmati genjotan-genjotanku dalam kemaluannya.
Kemudian Widya memintaqu berbaring di karpet.. Rupanya dia telah tidak sabar untuk
posisi favoritnya waktu ngentot yaitu Woman on Top. Widya pun mengangkangi
kemaluanku… kemudian menancapkan Kemaluanku ke dalam kemaluannya…
Blezzz….
“Ohhh…. Widd, anjritttt… kemaluanmu sempit bangettt” erangku keenakan.
Anjani yg telah mulai segarpun mendekati kami. Kemudian dia mencium bibirku dgn
sangat liar. Tangankupun gak mau kalah meremasi buah dada Anjani. Gak cukup dgn
itu, Anjani kemudian mencium Widya dgn sangat liar, Widya pun mengimbangi ciuman
Anjani sambil pinggulnya terus menggoyg kadang seperti goyg ngebor Inul, kadang
goyg patah2 annisa bahar, dan masih banyak lagi deh.
Tangan kiriku kumanfaatkan untuk meremas buah dada kanan Anjani, sementara
tangan kanan meremas buah dada kiri Widya. Dua wanita gila sex ini pun semakin
menggila. Kemudian Anjani memberikan buah dadanya ke mulutku minta dihisap.
Aqupun menghisap pentil merahnya itu tanpa ampun membuatnya semakin
terengah2. Sekarang tangan kiriku mulai mengocok kemaluan Anjani, sehingga posisi
kami saat itu betul2 saling memberikan kenikmatan satu sama lain. Kemaluanku
menancap di kemaluan Widya, jariku bermain di klitoris Anjani, Mulutku mengenyot
buah dada Anjani, sementara Anjani dan Widya masih terus berciuman dgn sangat liar
dan saling memberikan Rangsangan. Tiba2 Widya berteriak…
“Rayy…. aqu mau keluar Ray…. ooohhh…..”
“Aqu juga Ray…. sstt… terus Kocok Ray…… ahhh..enak banget…”
Sementara aqupun telah hampir sampai…
dan mereka berduapun akhirnya orgasme bersamaan…
“Raayyyyy…. ooohhhhhhh…” teriak mereka bersamaan…
Aqupun segera mencabut kemaluanku kemudian berdiri dihadapan mereka berdua..
Kemudian ku kocok dgn kecepatan tinggi karena aqu sendiri juga telah hampir
orgasme. Anjani dan Widya sama2 membuka mulutnya menunggu tembakan2
liar dari kemaluanku… dan…
“Aaahhhh….. ahhhh… ahhhh… aqu keluaaaaaarrr…..” erangku keenakan sambil
menembakkan pejuku ke mulut mereka berdua. Anjani dan Widya seperti tidak ada
puasnya dan seperti berlomba menelan pejuku sebanyak-banyaknya.
Kemudian mereka berdua segera menjilati dan menghisap kemaluanku secara
bergantian. Semua bagian kemaluanku mulai dari kepalanya, batangnya sampai
bijinya benar2 diusap habis dua lidah betina-betina muda dan sexy dari yogya ini.
“Heee… gila banget kamu Ray… nyesel aqu baru tau kalo kemaluan kamu segede dan
sekuat ini” kata Anjani sambil tangannya terus mengelus-elus batang dan kepala kemaluanku.
“hehehe… kamu sih gak pernah mau tanya-tanya ke aqu… hahaha” sahutku bangga.
Tak terasa ternyata saat itu telah pukul 17.30 Kemudian kami pun mandi bersama-sama
dan kembali melaqukan pesta sex yg luar biasa sampai pagi. Saat ini Anjani berumur
32 tahun, memiliki 1 orang putri namun tubuhnya masih sangat terawat dan kami
kadang2 masih melaqukan pesta sex dgn sepupu binal ku saat aqu sedang berkunjung
ke Yogya, tentu saja tanpa sepengetahuan suaminya dong.
Sementara Widya saat ini berumur 33 tahun, memiliki 2 orang anak. Widya tinggal di
Kalimantan sekarang karena ikut dgn suaminya.
END…